top of page

CERPEN: HARI PERTAMA

  • Writer: Aditya Wahyutomo
    Aditya Wahyutomo
  • Nov 22, 2018
  • 1 min read

Di balik barisan toples kopi, Sadinah sebut saja tampak bingung. Sekantung biji kopi besar ia tenteng di tangan kirinya. Ia sisir bagian kiri dan kanan meja kasir, di bawah timbangan, di tangan rekannya, sampai di lantai. Di setiap tutup toples kopi itu juga tak mampu memberi jawaban.


Pembeli sebelumnya sudah pulang dan Sadinah masih kebingungan. Sesuatu masih ia cari. Transaksinya tak bisa berakhir jika benda itu belum ketemu. Sadinah terus menyisir sambil tak sengaja melihat wajah pembelinya yang mulai cemas.


Sang pembeli sudah tak sabar dengan gelagat Sadinah. Kopi sudah di genggaman tapi tak kunjung berpindah tangan. Sudah tiga kali ia perhatikan Sadinah mondar-mandir di sempitnya toko kopi itu. Ingin membantu, tapi pembeli tak tahu pokok masalah Sadinah.


Pembeli baru datang kemudian dilayani rekan Sadinah. Sambil mencatat pesanan pembeli baru, ia berpesan:

“Nah, beli nota dulu di atas. Nota udah abis tadi.”
Sadinah semringah. Pembelinya menunggu lagi. Mendung menghampiri Pasar Santa.



Comentarios


  • LinkedIn Social Icon
  • Black Facebook Icon
  • Black Instagram Icon

© 2023 by The Art of Food. Proudly created with Wix.com

bottom of page